MY PUISI

MY PUISI

Sayangi bumi kita

sang mentari terik
selalu memancarkan cahayanya
panas
itu yang terasa
bumi kita terasa panas
bumi kita mulai lemah
setiap hari
luka di bumi makin menganga
mengiris hati
sungai di penuhi oleh sampah
hijau mulai menghilang

pernahkah kita sadari?
kita lah yang membuat bumi merintih
menangis menahan luka
ia sudah tua
mari kita jaga
jangan lukai dia lagi
sayangi bumi ini
bumi ku bumi mu juga
ini bumi kita semua





Care about our earth

the blazing sun
always emit light
heat
It is felt
our earth is hot
our earth began to weak
every day
getting a gaping wound in the earth
liver slice
the river was full of trash
Green began to disappear

have we ever realized?
we are the one who makes the earth groan
cried holding wounds
he is old
let's keep
Do not hurt him anymore
love the earth
I also welcome the earth earth
This earth 
our all
Pintaku...

Pintaku...

Pintaku
Hiruk pikuk
Sang debu – debu pagi
Memanggil daun hijau
Mentari yang menerangi
Kini seakan senyap

Qur’an yang nyata
Kau diabaikan
Hidup tentram
Kau  buang
Untuk akhir bahagia
Kau tinggalkan

Apakah dunia begitu  kalian cintai???
Dengarkanlah ...............!!!

Andai pemuda pemuda ini
Tak ingin lagi Syurga MU ya ALLAH
Ya Rabbi ......Buka kanlah
Pintu hati generasi yang semakin tertutup
Tuk meraih syurga MU
Rabbi ya Ilahi
Kini mereka diambang pintu neraka
Menunggu balasan yang kuasa
Hanya pada ALLAH

Kita punya do’a dan pinta
Wasiatku untukmu

Wasiatku untukmu

Wasiatku untukmu

Mati ....
Sungguh  ia janji yang di tepati,
Tapi ..........
Mengapa kau tak peduli ???
Kau lebih memilih dunia hina ini .....
Pandangan mu tak ter arah
Kau masih mencari dunia yang belum terjamah

Setiap nafsu yang kau hembuskan
Tak pernah puas ...

Engkau masih terbuai dalam angan dan mimpi
Saudaraku ...!!!
Kau takkan dapat akhir bahagia ...
Segeralah ....kembali ...
Menuju jalan yang baik
Sujud shalat  ...........menghadap Rabbi ku

Anggaplah hidupmu tinggal detik
Agar Malaikat melepas dengan lembut
Jasadmu .............

Amin.....